Selasa, 22 April 2014

Jilbab menyelamatkanmu dari siksa api neraka

Mohon maaf bukan niat hati tuk
menghakimi ukhtii yang belum bisa
memakai jilbab tapi pada dasarnya hanya
sekedar untuk saling mengingatkan saja
sesama umat islam khususnya wanita,,

" Imam Ali as berkata: “Saya dan Fathimah
menghadap Rasulullah saw dan kami
melihat beliau dalam keadaan menangis
tersedu-sedu dan kami berkata kepada
beliau: “Demi ayah dan ibuku sebagai
jaminanmu, apa yang membuat anda
menangis tersedu-sedu?”
Rasulullah bersabda: “wahai Ali pada
malam mi’raj ketika aku pergi ke langit ,aku
melihat wanita–wanita umatku dalam azab
dan siksa yang sangat pedih sehingga aku
tidak mengenali mereka. Oleh karena itu,
sejak aku melihat pedihnya azab dan siksa
mereka, aku menangis. Kemudian beliau
bersabda:

1. Aku melihat wanita yang digantung
dengan rambutnya dan otak kepalanya
mendidih. Rasulullah saw bersabda:
“Wanita yang digantung dengan rambutnya
dan otak kepalanya mendidih adalah wanita
yang tidak mau menutupi rambutnya dari
pandangan laki-laki yang bukan mahram.
Sepenggal cerita Ali as diatas dari 11 sabda
Rosullullah mengenai wanita yang masuk
neraka nererangkan dengan jelas
bahwasanya seorang wanita akan masuk
neraka jika tidak menutupi rambutnya atau
memakai jilbab(Hijab)

Mungkin Kaum wanita sekarang
menyangka bahwa tidak memakai jilbab
adalah dosa kecil,bahkan ada yang bilang
lebih baik tak memakai jelbab dari pada
memakai juga tak bisa menjaga
kelakuannya"
Kaum wanita menganggap yang terpenting
hatinya dan bisa menjaga prilaku dan
mengerjakan sholat, puasa, zakat dan haji
yang mereka lakukan.
Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 5 baris
terakhir yang artinya sbb: “….. Barang
siapa yang mengingkari hukum-hukum
syariat Islam sesudah beriman, maka
hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat
dia termasuk orang-orang yang merugi”.

Sebagaimana telah diterangkan dimuka,
memakai jilbab bagi kaum wanita adalah
hukum syariat Islam yang digariskan Allah
dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum
wanita yang tak memakainya, mereka telah
mengingkari hukum syariat Islam dan bagi
mereka berlaku ketentuan Allah yang tak
bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat,
puasa, zakat dan haji mereka?.

Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap
manusia dalam kehidupan sehari-hari
sebagai terlambang dari peribahasa
seperti:“Rusak susu sebelanga, karena nila
setitik,”. Contoh segelas susu adalah enak
diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada
setetes kotoran manusia, kita tidak
membuang kotoran tersebut lalu meminum
susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh
susu tersebut. Begitulah sikap manusia jika
ada barang yang kotor mencampuri barang
yang bersih. Kalau manusia tidak mau
meminum susu yang bercampur sedikit
kotoran, begitu juga Allah tidak mau
menerima amal ibadah manusia kalau satu
saja perintah-Nya diingkari.

Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah
menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita
yang tak mau memakai jilbab, yang
berbunyi sbb.:
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah
seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah
mereka tidak akan diberi balasan selain dari
apa yang telah mereka kerjakan?” Kaum
wanita yang tak memakai jilbab didalam
hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi
ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat,
puasa, zakat, haji mereka. Kaum wanita
yang tak mau memakai jilbab berada dalam
neraka sebagaimana bunyi hadits Nabi
Muhammad SAW diatas, jdi ditegaskan
Allah sebagaimana firmanNya di dalam
surat Al A’raaf ayat 36 yang artinya seperti:
“Adapun orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapnya, mereka itulah penghuni
neraka, mereka kekal didalamnya”.

Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab,
adalah mendustakan ayat Allah surat An
Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan
menyombongkan diri terhadap perintah
Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi
ayat tersebut diatas mereka kekal didalam
neraka.

Ummat Islam selama ini menyangka
tidak kekal didalam neraka, karena ada
syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad
SAW yang memohon kepada Allah agar
ummat yang berdosa dikeluarkan dari
neraka. Mereka yang dikeluarkan Allah dari
neraka, mereka yang dalam hidupnya ada
perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum
wanita yang tak mau memakai jilbab, tidak
ada perasaan takutnya akan siksa Allah,
sebab itulah mereka kekal didalam neraka.

Sekarang kaum wanita yang tak mau
berjilbab, dapat menanyakan kepada hati
nurani mereka masing-masing. Apakah
terasa berdosa bagaikan gunung yang
sewaktu- waktu jatuh menghimpitnya atau
bagaikan lalat yang hinggap dihidung
mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai
jilbab, menganggap enteng dosa mereka
bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya,
maka tak akan bertobat didalam hidupnya.

Atau dalam perkataan lain tidak ada
perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu
mereka kekal didalam neraka sebagaimana
bunyi surat Al-A’raaf ayat 36 di atas.
Jadi mereka tak mendapat syafaat atau
pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di
akhirat.

Banyak sekali kaum wanita yang
tak berjilbab sungguhpun mereka
mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji,
tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi
Allah telah terjadi di zaman kita ini dan
akan berketerusan sampai hari kiamat,
kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab
ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh
ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang
buku yang tipis ini dengan jumlah yang
banyak dan disebarkan secara cuma-cuma
ketengah-tengah ummat Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang
hapus pahala shalatnya yang hidup di
zaman ini dan di zaman yang akan datang,
semata-mata karena mereka tidak memakai
jilbab didalam hidup mereka, telah
diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala
hidup beliau sebagaimana bunyi hadits
dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti,
dimana ummatku banyak yang mendirikan
shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan
mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah
bagi mereka”.
Tafsir “…sebenarnya bukan mendirikan
shalat…” dari hadits diatas, ialah nilai shalat
mereka tidak ada disisi Allah karena telah
hapus pahalanya disebabkan kaum wanita
mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi
Muhammad SAW memberi peringatan
kepada kita semua, bahwa banyak
ummatnya dari kaum wanita yang masuk
neraka biarpun mereka mendirikan shalat,
tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup,
"Semoga menjadi renungan kita bersama
bahwa yang wajib itu tetap wajib
hukumnya,," Kalau tidak mulai dari
sekarang apakah kita akan menunggu hari
lusa atau disaat kita sudah tua,,,?"
Ingat satu hal Malaikat maut itu tidak
menunggumu hari lusa besok atau taun
depan mungkin satu menit,jam atau hari
esok kita telah dicabut nyawanya oleh
malaikat maut,,"dan kita benar-benar
menjadi orang yang merugi setelah hari itu
datang kepada kita,,"
Buat ukhtii Berjilbab Yuks,,,,"memakai
jilbab itu indah dan terhormat dimata
manusia juga dimata ALLAH"
raihlah amal , silahkan bagikan kepada ke
teman2mu,, ^___^

Sumber : sebutir syair dari tetesan embun

Senin, 21 April 2014

Dukun politik jelang pemilu

Surakarta (An-najah.net) – Jelang Pemilu
2014, sejumlah orang yang mengaku
penasihat spiritual atau dukun menawarkan
jasa bagi calon anggota legislatif yang ingin
sukses melenggang ke kursi wakil rakyat.
Tidak sedikit calon yang mempercayai ‘orang
pintar’ ini, meski tidak sedikit mencibir
praktek mistis ini.
Salah satu dukun yang sering didatangi
adalah Kiai Suryo. Ia seorang dukun yang
membuat heboh melalui video berjudul
‘Merah Delima’ yang diunggah ke Youtube
19 Februari 2014 lalu, mengaku bisa
memuluskan jalan seseorang untuk bisa
menjadi anggota legislatif.
“DPRD dan DPD Rp 250 juta. Kalau DPR
pusat sampai wali kota bupati tarifnya sama,
Rp 1 miliar,” kata Suryo ketika dihubungi
merdeka.com.
Sementara itu, menurut seorang sosiolog
Trimarhaeni di Semarang. Mengatakan
perbuatan merdukun itu suatu hal lucu.
Bahkan perbuatan itu tidak masuk akal. Ia
mengatakan wajar jika rakyat yang cerdas
tidak mau memilih karena yang dipilih
seperti itu. “Rakyat memang harus jadi
pemilih yang cerdas, maka wajar jika rakyat
tidak memilih karena mareka tidak mau
memilih caleg seperti itu” ungkapnya kepada
reporter metroTV.
Namun, jika umat Islam mau kembali kepada
Islam. Maka Islam telah menunjukkan bahwa
perbuatan mendatangi dukun itu haram
hukumnya. Dan perbuatan itu merupakan
kekafiran dan bisa terjerumus dalam
kesesatan.
Para dukun mengaku mengetahui hal-hal
yang ghaib itu hanya didasarkan atas
perkiraan belaka, atau dengan cara
mendatangkan jin, dan meminta tolong
kepada jin-jin itu tentang sesuatu yang
mereka inginkan. Perbuatan seperti ini bisa
masuk kedalam jurang kesyirikan.
Rasulullah Saw bersabda,
ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﻛَﺎﻫِﻨًﺎ ﺃَﻭْ ﻋَﺮَّﺍﻓًﺎ ﻓَﺼَﺪَّﻗَﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ
ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
“Barang siapa mendatangi dukun atau rukang
ramal, lalu membenarkan apa yang ia
katakana, maka sungguh dia telah kafir
terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam.” (HR. Bukhari – Muslim)
Rasulullah juga bersabda,
ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﺗَﻄَﻴَّﺮَ ﺃَﻭْ ﺗُﻄُﻴِّﺮَ ﻟَﻪُ ﺃَﻭْ ﺗَﻜَﻬَّﻦَ ﺃَﻭْ ﺗُﻜُﻬِّﻦَ ﻟَﻪُ ﺃَﻭْ ﺳَﺤَﺮَ
ﺃَﻭْ ﺳُﺤِﺮَ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﻛَﺎﻫِﻨًﺎ ﻓَﺼَﺪَّﻗَﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ
ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
“Bukan dari golongan kami orang yang
meramal nasib dan yang minta diramalkan,
orang yang melakukan praktek perdukunan
dan yang memanfaatkan jasa perdukunan,
yang melakukan praktek sihir (tenung) atau
yang memanfaatkan jasa sihir (minta
ditenungkan). Dan barangsiapa mendatangi
dukun dan membenarkan apa yang ia
katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir
pada apa yang diturunkan kepada
Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam.” (HR. Al-Bazzar dengan sanad
Jayyid).
Rasulullah Saw, menegaskan melalui
sabdanya:
ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﻋَﺮَّﺍﻓًﺎ ﻓَﺴَﺄَﻟَﻪُ ﻋَﻦْ ﺷَﻲْﺀٍ ﻟَﻢْ ﺗُﻘْﺒَﻞْ ﻟَﻪُ ﺻَﻠَﺎﺓٌ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﻟَﻴْﻠَﺔً
“Barang siapa mendatangi tukang ramal dan
menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan
diterima shalatnya selama empat puluh
malam.” (HR. Muslim, dan dalam riwayat
lain disebutkan empat puluh hari).
Berkembangnya praktek dukun ini memang
benar-benar lucu, tidak masuk akal dan
sangat memprihatikan. Fenomena dukun
politik ini menunjukkan kesesatan mereka
diatas kesesatan. (Anwar/annajah)

Minggu, 20 April 2014

4 wanita islam terbaik


1. Maryam Binti Imran (Ibunda Nabi Isa AS)
Maryam adalah simbol wanita dalam ibadah
dan ketinggian darajat ketakwaannya kepada
Allah serta mampu memelihara kesucian diri
dan kehormatannya ketika mengabdikan
dirinya kepada Allah.

2. Asiyah Binti Muza (Istri Firaun)
Asyiah adalah simbol teladan bagi wanita
beriman yang tetap mempertahankan
keimanannya kepada Allah, meskipun
suaminya menyiksanya dengan siksaan yang
amat berat, asiyah tetap memegang teguh
keimanannya pada Allah SWT.

3. Khadijah binti Khuwailid (Istri Nabi
Muhammad SAW)
Khadijah adalah simbol kepada isteri yang
setia tanpa mengenal lelah mendampingi
suaminya menegakkan panji-panji kebenaran
Islam, berkorban jiwa raga dan segala harta
bendanya serta rela menanggung berbagai
risiko dan cobaan dalam menyebarkan risalah
Islam yang diamanahkan pada bahu
Rasulullah. Subhanallah, bahkan wanita ini
merelakan seluruh hartanya untuk
kepentingan dakwah, kepentingan seluruh
umat.

4. Fatimah binti Muhammad (puteri
kesayangan Rasulullah)
Fatimah adalah simbol wanita yang solehah;
anak yang soleh dan taat dihadapan ayahnya;
isteri yang setia dan taat di hadapan suaminya
serta ibu yang bijaksana di hadapan putera
puterinya. Dialah pemuka segala wanita dan
juga seorang wanita mithali yang setiap detik
kehidupan yang dilaluinya, sewajarnya
dijadikan panutan Muslimah.

Memilih pemimpin


Setiap lima tahun sekali,
rakyat Indonesia senantiasa berharap, berdo’a
kepada Allah dan berikhtiar melalui Pemilu,
agar dapat menemukan sosok pemimpin yang
dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan
Indonesia. Yaitu, menjadi bangsa yang
berdaulat, adil dan makmur bagi seluruh
rakyat Indonesia. Namun, do’a, harapan, dan
ikhtiar rakyat Indonesia belum juga terwujud.
Pilpres setiap lima tahun sekali, sampai
sekarang ternyata hanya utopia. Presiden
terpilih yang datang silih berganti tidak dapat
menjalankan amanah konstitusi, gagal
memenuhi cita-cita kemerdekaan. Mereka
justru menjadi fir’aun-fir’aun kecil yang
menjerumuskan rakyatnya ke jalan neraka.
ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻫُﻢْ ﺃَﺋِﻤَّﺔً ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻟَﺎ ﻳُﻨْﺼَﺮُﻭﻥَ
) 41 ( ﻭَﺃَﺗْﺒَﻌْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻌْﻨَﺔً ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻫُﻢْ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻤَﻘْﺒُﻮﺣِﻴﻦَ ) 42(
“Kami telah menjadikan Fir’aun dan para
pembesarnya sebagai pemimpin yang
mengajak manusia ke neraka. Pada hari
kiamat kelak, mereka tidak akan
mendapatkan penolong dari siksa neraka.
Kami timpakan laknat kepada Fir’aun dan
para pembesarnya di dunia ini. Pada hari
kiamat kelak, mereka termasuk orang-orang
yang diadzab di neraka.” (Qs. Al-Qashash,
28: 41-42)
Fir’aun, artinya orang yang lari dari
pertolongan Allah Swt. Kepemimpinan
Fir’aun, atau Fir’aunisme merupakan contoh
buruk penguasa zalim sepanjang masa.
Kekuasaannya bersumber pada hawa nafsu,
menolak ajaran Allah, tidak memiliki
ideologi dan tujuan hidup, selain kesenangan
duniawi serta kenikmatan sensual.
Di zaman modern ini, Fir’aunisme
merupakan jelmaan dari penguasa dan
penindas sekaligus. Seperti disebut dalam Al-
Qur’an, gaya kepemimpinan Fir’aunisme
suka menyalah gunakan wewenang untuk
kepentingan kekuasaannya. Mengadu domba
dan memecah belah rakyat, supaya rakyat
menjadi lemah dan tidak berani melawan.
Didukung para loyalis dan birokrasi
kekuasaan, ia melakukan rekayasa, bila perlu
rekapaksa terhadap rakyat guna
melanggengkan kekuasaannya. Untuk
kepentingan ini, ia tak segan membunuh
lawan politiknya secara tak
berprikemanusiaan. Inilah karakter dan gaya
kepemimpinan yang jahat, warisan raja-raja
Fir’aun.
Akibat tragis kekuasaannya yang zalim,
maka Fir’aun bersama kroninya dilaknat oleh
Allah, ditimpa malapetaka yang dahsyat.
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺧَﺬْﻧَﺎ ﺁﻝَ ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥَ ﺑِﺎﻟﺴِّﻨِﻴﻦَ ﻭَﻧَﻘْﺺٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺍﺕِ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ
ﻳَﺬَّﻛَّﺮُﻭﻥَ ) 130 (
“Kami telah menghukum kaum Fir’aun
dengan bencana paceklik dan kekurangan
buah-buahan, supaya mereka mau menyadari
kesalahannya.” (Qs. Al-A’raaf, 7: 130)
ﻓَﺄَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟﻄُّﻮﻓَﺎﻥَ ﻭَﺍﻟْﺠَﺮَﺍﺩَ ﻭَﺍﻟْﻘُﻤَّﻞَ ﻭَﺍﻟﻀَّﻔَﺎﺩِﻉَ ﻭَﺍﻟﺪَّﻡَ ﺁﻳَﺎﺕٍ
ﻣُﻔَﺼَّﻠَﺎﺕٍ ﻓَﺎﺳْﺘَﻜْﺒَﺮُﻭﺍ ﻭَﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻗَﻮْﻣًﺎ ﻣُﺠْﺮِﻣِﻴﻦَ ) 133 (
“Kemudian Kami pun mengirimkan puting
beliung, belalang, kutu, katak, dan banjir
darah kepada kaum Fir’aun sebagai tanda
ancaman Allah yang rinci dan jelas, namun
kaum Fir’aun tetap congkak. Sejak dahulu
kaum Fir’aun adalah kaum yang suka
berbuat dosa.” (Qs. Al-A’raaf, 7: 133)
Dimanapun di dunia ini, apakah di Amerika,
Iran, Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Rusia,
Cina, Israel, Indonesia atau dimana saja, jika
seorang penguasa menggunakan
kekuasaannya untuk berbuat zalim pada
rakyatnya, tidak menaati Allah Swt,
sesungguhnya dia telah memosisikan dirinya
sebagai musuh Allah. Dan jika penguasa
negara telah menjadi musuh Allah, inilah titik
bahaya bagi sebuah negara. Selamanya akan
menjadi bangsa terlaknat di dunia, dan
mendapat adzab di akhirat, sampai mereka
bertobat.
Memilih Pemimpin
Pemilu legislatif 9 April 2014, baru saja
berlalu. Dan beberapa bulan lagi menghadapi
Pilpres. Petualangan Parpol Islam, berakhir
sebagai pecundang dan dipecundangi parpol
sekuler. Sebagai kekuatan politik, umat Islam
Indonesia bukan saja ditindas,
dikesampingkan, tapi juga dilumpuhkan.
Ibarat kata, eksistensi parpol Islam sekadar
aksesoris.
Setelah bencana kekalahan yang terus
menerus menerpa, dari pemilu ke pemilu,
mungkinkah para aktor politik ini menyadari
kesalahannya? Sambil menanti masa suram
parpol Islam berlalu, kita berharap janganlah
potensi umat Islam dihamburkan untuk
tujuan yang tidak berdaya guna.
Bercerminlah sejenak pada sabda Rasulullah
Saw di bawah ini:
ﺇِﻥَّ ﺭَﺑِّﻲ ﻗَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ، ﺇِﻧِّﻲ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻴْﺖُ ﻗَﻀَﺎﺀً ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳُﺮَﺩُّ ،
ﻭَﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋْﻄَﻴْﺘُﻚَ ﻟِﺄُﻣَّﺘِﻚَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺃُﻫْﻠِﻜَﻬُﻢْ ﺑِﺴَﻨَﺔٍ ﻋَﺎﻣَّﺔٍ ، ﻭَﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺃُﺳَﻠِّﻂَ
ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻋَﺪُﻭًّﺍ ﻣِﻦْ ﺳِﻮَﻯ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻓَﻴَﺴْﺘَﺒِﻴﺢَ ﺑَﻴْﻀَﺘَﻬُﻢْ ، ﻭَﻟَﻮْ ﺍﺟْﺘَﻤَﻊَ
ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻣَﻦْ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﻗْﻄَﺎﺭِﻫَﺎ …
“Sesungguhnya Tuhanku telah berfirman:
“Bila Aku telah memutuskan sesuatu, maka
keputusan itu tidak akan berubah lagi.
Sesungguhnya Aku telah memberikan
kepadamu untuk umatmu, bahwa Aku tidak
akan membinasakan mereka dengan
menurunkan malapetaka. Aku juga tidak
akan menjadikan mereka dikuasai oleh
musuh mereka, tetapi mereka akan binasa
oleh kekuatan mereka sendiri, dan sekalipun
musuh bersatu untuk menghancurkan mereka
tidaklah akan berhasil.” (HR. Muslim, At-
Tirmidzi, dan Ahmad dari Tsauban)
Sebagian pengamat mengatakan, kondisi
parpol Islam yang terus menerus
dipecundangi parpol sekuler, belum pernah
menang sepanjang sejarah pemilu di
Indonesia; disebabkan jualan agama sudah
tidak laku. Parpol sekuler lebih unggul dalam
strategi penggalangan massa dan pengalaman
berpolitik mereka jauh lebih hebat.
Namun, menurut logika akal sehat tidaklah
demikian. Siasat lawan politiknya tidak akan
berhasil bilamana parpol Islam tetap
konsisten berpegang pada agama Allah
dalam mengemban misi politiknya. Tidak
perlu khawatir akan dikuasai oleh musuh-
musuhnya, selama mereka benar-benar
mampu mengendalikan hawa nafsunya dan
melaksanakan Syariat Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
Jika ternyata kaum muslimin dapat
dikalahkan atau dilumpuhkan secara politik,
itu semata-mata akibat kelalaian dan
pengingkaran terhadap Syariat Islam. Sebab
yang membuat kaum muslimin kuat adalah
komitmen dan konsistensi mereka dalam
menjalankan Islam sehari-hari, sehingga
segala makar dan tipu muslihat musuh untuk
melemahkan mereka tidak akan berpengaruh
apa-apa. Sesungguhnya Allah Swt. telah
menegaskan, umat Islam tidak akan dapat
dikuasai dan dibinasakan oleh musuh-
musuhnya, tetapi mereka akan hancur oleh
ulah dan kesalahannya sendiri.
Dengarlah wasiat Khalifah ‘Umar Bin Khattab
RA kepada panglima perang Sa’ad bin Abi
Waqqash RA saat akan berjihad melawan
pasukan Persia dalam peperangan Qadisiyah
yang terjadi pada tahun 14 H / 636 M.
“Aku memerintahkanmu dan seluruh anggota
pasukanmu untuk bertakwa kepada Allah
dalam setiap keadaan, karena taqwa kepada
Allah adalah senjata yang paling kuat dan
strategi yang paling jitu untuk mengalahkan
musuhmu dalam peperangan. Dan aku
memerintahkanmu beserta seluruh anggota
pasukanmu untuk berhati hati terhadap
perbuatan maksiat, lebih dari kehati-hatian
kalian terhadap musuh, karena kemaksiatan
tentara Islam lebih aku khawatirkan daripada
pasukan musuh.
Sesungguhnya pasukan muslimin diberi
pertolongan oleh sebab musuh-musuhnya
yang berbuat kemaksiatan kepada Allah. Jika
bukan karena itu, niscaya kita tidak akan
berdaya menghadapi pasukan musuh, karena
jumlah kita tak sebanding dengan jumlah
pasukan musuh, persenjataan kita lebih
sedikit dibandingkan persenjataan musuh.
Jika kita tidak berbuat maksiat, maka kita
akan menang, karena kemenangan kita bukan
karena kekuatan kita. Tapi karena
pertolongan Allah.
Dan ketahuilah, selama perjalanan kalian,
Allah mengirim para malaikat hafadzah yang
akan mengawasi. Maka teruslah merasa malu
kepada mereka. Janganlah kalian bermaksiat
kepada Allah, padahal kalian sedang berada
di jalanNya.
Janganlah kalian berkata bahwa kalian pasti
menang karena musuh pasti lebih buruk dari
kalian, sehingga mereka tidak akan mungkin
menguasai kalian. Boleh jadi suatu kaum
dikuasai oleh kaum yang buruk, sebagaimana
Bani Israil yang dikuasai kaum Majusi.
Karena Bani Israil telah melakukan hal-hal
yang membuat Allah murka.
Mohonlah kepada Allah agar menolong
kalian melawan hawa nafsu kalian,
sebagaimana kalian juga memohon
pertolongan dari Allah dalam melawan
musuh-musuh kalian.”
Lalu apa kesalahan parpol Islam, sehingga
umat Islam ikut menanggung malu dan
merasakan akibat buruk dari kesalahan ini?
Kesalahan terbesarnya adalah tidak adanya
komitmen yang tegas dan loyalitas yang jelas
terhadap Islam.
Dalam hal ini parpol Islam bahkan tidak
segan-segan mengkhianati konstituennya.
Menolak memperjuangkan Syariat Islam,
bahkan menghilangkan asas Islam dan tidak
mau disebut parpol Islam, padahal basisnya
konstituen Muslim serta didukung ormas
Islam. Bukankah ini berarti berkhianat pada
konstituennya sendiri?
Selain itu, kegemaran mereka untuk
bertengkar dan saling melemahkan. Pada
gilirannya, masing-masing parpol Islam lebih
happy berkoalisi dengan parpol sekuler dan
lebih memilih dipimpin oleh pemimpin
sekuler daripada dipimpin di bawah bendera
Islam.
Menurut statistik, penduduk Indonesia
mayoritas beragama Islam, tapi mengapa
tidak berpengaruh dalam perolehan suara
parpol Islam? Hitung-hitungan mayoritas
umat Islam di Indonesia, bukanlah
berdasarkan kualitas, melainkan jumlah yang
tertera dalam KTP.
Oleh karena itu, klaim umat Islam hanya
yang memilih parpol Islam saja, sudah tidak
relevan lagi. Bukan berarti membenarkan
sikap parpol yang bersifat terbuka, non
sektarian dan alasan-alasan oportunis lainnya.
Tetapi semua yang mengaku beragama Islam,
apapun parpol dan ormasnya, berkewajiban
menunjukkan komitmennya terhadap
agamanya, untuk hidup dan mencari
penghidupan berdasarkan syariat Islam.
Mereka tidak boleh sekadar Muslim
demografi, sekadar Muslim KTP; atau Islam
geografi, karena tinggal di wilayah mayoritas
Islam.
Dalam Pilpres nanti, yang bebas dan rahasia
itu, demi kemaslahatan bangsa Indonesia
seluruhnya, maka lepaskan jubah organisasi,
lepaskan pula baju parpol. Selama mengaku
beragama Islam wajib baginya memilih
pemimpin sesuai yang diajarkan agamanya.
Sebagai ilustrasi, orang Amerika sudah tentu
tidak akan rela dipimpin orang Iran.
Begitupun bangsa Rusia tidak akan mau
diperintah orang Pakistan, pemerintah
komunis China pasti menolak dipimpin orang
Mesir. Begitulah semestinya, orang Islam
tidak akan mau dipimpin oleh mereka yang
membenci dan menolak ajaran Islam.
Seperti apakah pemimpin yang seharusnya
dipilih menjadi Presiden RI, negara yang
berdasarkan Ketuhanan YME, demi
keselamatan di dunia dan akhirat kita? Inilah
petunjuk Al-Qur’an dalam memilih
pemimpin:
ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻫُﻢْ ﺃَﺋِﻤَّﺔً ﻳَﻬْﺪُﻭﻥَ ﺑِﺄَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺃَﻭْﺣَﻴْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻢْ ﻓِﻌْﻞَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﻭَﺇِﻗَﺎﻡَ
ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀَ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ﻭَﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻟَﻨَﺎ ﻋَﺎﺑِﺪِﻳﻦَ )73 (
“Kami jadikan masing-masing mereka
sebagai pemimpin yang memberikan
petunjuk kepada manusia dengan izin Kami.
Kami perintahkan kepada mereka untuk
melakukan amal-amal shalih, menegakkan
shalat dan mengeluarkan zakat. Mereka
semua senantiasa taat kepada Allah.” (Qs.
Al-Anbiyaa, 21: 73)
Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin
negara yang mampu membimbing rakyatnya
ke arah kebaikan, menjalankan roda
kekuasaannya di bawah bimbingan kitab suci
Al-Qur’an. Seorang pemimpin yang peduli
nasib rakyatnya, tidak korup, mengerjakan
shalat, mengeluarkan zakat, dan memiliki
integritas dengan ditopang kekuatan akhlak.
Semua persyaratan ini demi kemaslahatan
seluruh bangsa Indonesia.
Pertanyaannya, apakah bangsa Indonesia
memiliki stok pemimpin dengan karakter dan
integritas sebagaimana ayat di atas? Alangkah
sukarnya mencari tokoh Islam yang bisa
menjadi uswatun hasanah . Kebanyakan
mereka hanya pandai melukis Islam di bibir,
tapi mengotorinya dalam perbuatan. Tidak
sedikit dari mereka yang dianggap tokoh
Islam, pandai berkata tapi tidak berbuat apa-
apa, bahkan menjadi alat propaganda negara
lain.
Jika belum ada, sebaiknya rakyat Indonesia
bersabar dan mempersiapkan capres untuk
lima tahun mendatang. Apabila pada Pilpres
2014 diprediksi pemenangnya adalah capres
yang tidak memenuhi aspirasi Qur’ani di
atas, maka UU Pemilu menjamin kebebasan
untuk memilih atau tidak memilih.
Firman Allah SWT:
ﻗَﺎﻝَ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻟِﻘَﻮْﻣِﻪِ ﺍﺳْﺘَﻌِﻴﻨُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﺻْﺒِﺮُﻭﺍ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻟِﻠﻪِ
ﻳُﻮﺭِﺛُﻬَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻗِﺒَﺔُ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ) 128 ( ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺃُﻭﺫِﻳﻨَﺎ
ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞِ ﺃَﻥْ ﺗَﺄْﺗِﻴَﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺟِﺌْﺘَﻨَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻋَﺴَﻰ ﺭَﺑُّﻜُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻬْﻠِﻚَ
ﻋَﺪُﻭَّﻛُﻢْ ﻭَﻳَﺴْﺘَﺨْﻠِﻔَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻓَﻴَﻨْﻈُﺮَ ﻛَﻴْﻒَ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ) 129 (
“Musa berkata kepada kaumnya: “Wahai
kaumku, mohonlah pertolongan kepada Allah
dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi ini
semua milik Allah, dan diwariskan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki di antara
hamba-hamba-Nya. Dan balasan yang baik
akan diberikan kepada orang-orang yang taat
kepada Allah.” Kaum Musa berkata kepada
Musa: “Wahai Musa, sebelum kamu datang
kepada kami, kami telah teraniaya, begitu
juga setelah kamu datang.” Musa berkata:
“Wahai kaumku, semoga Tuhan kalian
membinasakan musuh kalian dan menjadikan
kalian sebagai penggantinya untuk mengatur
negeri ini. Allah akan menguji bagaimana
kalian mengatur negeri ini.”” (Qs. Al-A’raaf,
7: 128-129)
Wallahu a’lam bis shawab!

Sumber : arrahmah.com

Ketegaran seorang wanita

Ketegaran dan ketabahan
terpancar dari langkah kakinya
di pasir berdebu nan panas.
Pakaiannya kotor oleh pasir
dan cipratan darah di gurun itu.
Matanya meneteskan butiran
air yang hangat dan
dibiarkannya hal itu. Langkah
kakinya berjalan dengan pelan
pelan dan sangat hati hati
karena puluhan jasad tak
bernyawa kini telah
mengelilinginya. Tiba kini
sudut matanya menangkap
sesosok jasad tergeletak. Jasad
itu bertubuh besar dan
tubuhnya dipenuhi dengan
luka yang tak wajar.
Hidungnya terpotong,
telinganya hilang dan dadanya
terkoyak dengan sayatan lebar
dengan jantung sudah hilang
dari tangkainya. Innalillahi
wainnailaihi ra’jiun. Jenazah
yang syahid itu adalah Paman
Rasulullah Hamzah bin Abdul
Muttalib. Dan wanita yang kini
ada disampingnya adalah
saudaranya, Shafiyah binti
Abdul Muttalib r.a
Shafiyah binti Abdul Muttalib,
ibu sahabat Zubair bin Awaam,
beliau menikah pertama kali
dengan Al Haarits bin Harb,
lalu ditinggal mati dan
menikah lagi dengan Al
‘Awam dan melahirkan Zubair.
Beliau masuk islam dan ikut
berhijrah. Beliau wafat tahun
20 H di Madinah dan
dimakamkan di Baqi’
Kembali ke medan
Uhud….Hamzah r.a telah
syahid di medan Uhud akibat
tombak seorang budak
bernama Wahsyi. Dia di bunuh
dengan cara yang licik.
Shafiyah mendengar berita
kematian saudaranya ini. Maka
dia pun datang ke medan
pertempuran mencarinya. Rasul
SAW melihat dan mengetahui
bahwa bibinya akan
menghadapi situasi yang sulit
bila melihat Hamzah dalam
keadaan itu. Maka beliau
berkata kepada puteranya,
Zubair bin Awwam:”Datangi
ibumu dan suruh agar dia
kembali supaya tidak
menyaksikan keadaan
saudaranya itu.” Kemudian
Zubair pergi dan berkata
kepadanya dengan suara
tenang namun sedih :”Wahai,
Ibuku, sesungguhnya
Rasulullah SAW menyuruhmu
kembali.”
Shafiyah menjawab dengan
penuh sabar “Mengapa aku
harus kembali? Aku telah
mendengar bahwa saudaraku
itu telah dibunuh dengan cara
yang keji dan hal itu demi
Allah. Maka kami ridho atas
kejadian itu dan aku akan
bersabar dengan baik dan akan
mengharap pahala,
insyaAllah.” Zubair kembali
menghadap Rasulullah SAW
tentang kesabaran dan
ketabahan yang ditunjukkan
Shafiyah, dan dia sampaikan
perkataan ibunya itu kepada
Nabi SAW. Maka Rasulullah
SAW bersabda
kepadanya :”Biarkan dia
pergi.”
Shafiyah bersikap tabah dan
teguh. Dia memandang
Hamzah r.a Singa Allah
dengan pandangan perpisahan
seraya berkata :”Semoga Allah
melimpahkan pahalakepadamu
dan mengampuni dosamu. Kita
adalah kaum yang terbiasa
mengalami pembunuhan dan
mati syahid. Tiada daya dan
kekuatan, melainkan dengan
pertolongan Allah.
Sesungguhnya kita adalah
kepunyaan Allah dan
sesungguhnya kita akan
kembali kepada-Nya.
Cukuplah Allah sebagai
pelindungku dan Dia-lah
sebaik-baik Pelindung. Semoga
Allah mengampuni dosamu
dan dosaku serta membalasmu
dengan balasan bagi hamba-
hamba-Nya yang mukhlis.”
Perang Uhud adalah ujian dan
pembersihan. Dengannya Allah
menguji kaum mukminin dan
membongkar kedok orang-
orang munafik yang
menampakkan keimanan
dengan lisan namun
menyembunyikan kekafiran di
hati mereka. Dan hari dimana
Allah Ta’ala memuliakan para
wali-Nya yang Dia kehendaki
gugur sebagai syuhada’

Sumber : www.cerita-islami.com

Aneh ya

Uang Rp 20,000-an kelihatan begitu besar
bila dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu
kecil bila kita bawa ke supermarket.

Aneh yach…,
45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir
tapi betapa pendeknya waktu itu untuk
pertandingan sepakbola.

Aneh yach…,
Betapa lamanya dua jam berada di Masjid,
tapi betapa cepatnya dua jam berlalu saat
menikmati pemutaran film di bioskop.

Aneh yach…,
Susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat
berdoa atau shalat, tapi betapa mudahnya cari
bahan obrolan bila ketemu teman.

Aneh yach…,
Betapa serunya perpanjangan waktu di
pertandingan bola favorit kita, tapi betapa
bosannya bila imam sholat Tarawih bulan
Ramadhan kelamaan bacaannya.

Aneh yach…,
Males banget baca Al-Quran satu juz saja,
tapi novel best-seller seratus halaman pun
habis dilalap.

Aneh yach…,
Susah banget menghafal bacaan Al-Quran,
tapi syair lagu-lagu yang lagi ngetrend
gampang nyantolnya.

Aneh yach…,
Orang-orang berebut paling depan untuk
nonton bola atau konser, tapi berebut cari
shaf paling belakang bila Jum’atan agar bisa
cepat keluar.

Aneh yach…,
Kita perlu undangan pengajian tiga sampai
empat minggu sebelumnya agar bisa
disiapkan di agenda kita, tapi untuk acara
lain jadwal kita gampang diubah seketika.
Aneh yach…,

Susahnya orang mengajak partisipasi untuk
dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi
menyebar gossip.

Aneh yach…,
Kita begitu percaya pada yang dikatakan
koran, tapi kita sering mempertanyakan apa
yang dikatakan Qur'an.

Aneh yach…,
Semua orang pinginnya masuk surga tapi
maunya tanpa harus beriman, berpikir,
berbicara ataupun melakukan apa-apa.

Aneh yach…,
Kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email,
tapi bila ngirim yang berkaitan dengan
ibadah sering mesti berpikir dua-kali.

Aneh yach…,
Kita merasa modern manakala menghiasi
aurat kita dengan kosmetika bermerek, tetapi
merasa kuno bila harus menutupinya dengan
hijab yang akan mengantar kita ke syurga
Alloh.
Suatu saat Jibril berkata kepada Rasululloh:
"Muhammad, hiduplah di dunia sesuka hati,
sebab engkau pasti akan mati. Cintailah
kekasihmu dengan sekehendak jiwa, namun
pasti engkau akan meninggalkannya. Dan
berbuatlah semaumu, tetapi ingatlah bahwa
engkau akan dibalas sesuai dengan amalmu."

Dikutip : eramuslim.com

Hijab syar'i Vs Hijab Trendy


Hijab, pasti Anda tak heran lagi ketika mendengar kata hijab, bukan? Ya, pada masa ini kata hijab sudah tidak asing lagi terdengar di kalangan masyarakat khususnya di Kota Cirebon ini. Bahkan sebagian besar kaum hawa di Cirebon sudah menggunakannya, bukan hanya remaja yang terserang dengan style hijab ini. Tetapi, anak-anak dan ibu-ibu yang tak ketinggalan dengan mode dan khususnya pada kalangan Mahasiswi yang terlihat sangat mengikuti berbagai model hijab. Istilah hijab ini baru-baru saja digunakan oleh kalangan masyarakat khususnya Kota Cirebon, yang sebelumnya hijab dikenal dengan sebutan jilbab.

Berbagai model dan motif hijab yang sedang menjadi bintang diberbagai pusat perbelanjaan laku keras oleh kalangan masyarakat. Hijab sudah mulai bermunculan mengikuti zaman modernisasi yang sedang menggandrungi kaum hawa khususnya di Kota Cirebon. Apalagi dengan tata cara menggunakan hijab yang sesuai dengan style para fesyen zaman sekarang. Pada saat ini berbagai tutorial hijab mudah dicari di tabloid-tabloid bahkan dengan mudah kita dapat mengaksesnya lewat jejaring sosial seperti You Tube. Tak jarang kalangan remaja pun berlomba-lomba menciptakan model hijab dengan kreasi mereka sendiri.

Hijab memang sangat berkembang pesat pada kalangan  mahasiswi di Kota Cirebon. Khususnya bagi umat muslim, berbagai model dan motif hijab yang beragam dan fasionable membuat mereka semakin bebas mengekspresikan style  yang mereka suka. Kebebasan dalam mengekspresikan hijab ini yang akan mengkhawatirkan pengguna hijab mengesampingkan hijab dari segi ke syar’iannya.

Hijab berasal dari kata hajabah yang artinya menutupi, dengan kata lain al-hijab adalah benda yang menutupi sesuatu. Memang terkadang kata hijab dimaksudkan untuk makna jilbab, pada dasarnya setiap jilbab adalah hijab tetapi tidak semua hijab itu jilbab. Dengan demikian makna hijab yang sebenarnya adalah lebih luas cakupannya dari pada jilbab, tetapi banyak orang yang mengira bahwa hijab setara jilbab.

Jilbab yang sebenarnya adalah pakaian yang longgar dan dijulurkan keseluruh tubuh hingga mendekati tanah serta tidak mendekati lekuk tubuh. Hal ini tertuang dalam perintah Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka..."

Beriringan dengan hal ini, apakah jilbab atau yang biasa mereka kenal sebagai hijab yang selama ini  mereka gunakan sesuai dengan syariat Islam atau mungkin hanya sekedar trend yang ada pada zaman modernitas saat ini ?

Jika  melihat fenomena yang saat ini sedang berlangsung dikalangan para mahasiswi menggunakan jilbab atau yang saat ini dikenal sebagai hijab itu sudah merupakan hal yang lumrah bagi mereka bahkan kurang lebih 90% mahasiswi yang berada di wilayah Kota Cirebon menggunakan jilbab. Tetapi fenomena ini tidak sesuai jika disetarakan dengan pengertian hijab yang sesungguhnya, atau disebut sebagai hijab syar’i.

Banyak dari mereka yang mengaku sudah berhijab tetapi dengan gaya berpakaian yang bertolak belakang dengan hijab yang sesungguhnya di anjurkan yaitu dengan berpakaian longgar, yang dijulurkan keseluruh tubuh dan tidak mendekati lekuk tubuh.

Dari hal tersebut munculah beberapa anggapan, yang salah satunya sudah tak asing lagi terdengar oleh terlinga kita yaitu ‘mengenakan pakaian tetapi seperti tidak mengenakan pakaian’. Memang sangat ironis mendengar hal ini.

Ditambah lagi dengan maraknya sanggul yang mereka perlihatkan di balik jilbab, yang disebut menyerupai punduk unta. Dalam aturan berhijab sesungguhnya mengenakan sanggul dibalik jilbab adalah tidak diperbolehkan karena secara tidak langsung sanggul memperlihatkan bentuk aurat.

Bagaimana dengan jilbab yang berwarna-warni dengan berbagai motif yang  mencolok? yang saat ini memang sedang digemari oleh kalangan mahasiswi. Hal ini pun sesungguhnya tidak dianjurkan berhijab demikian karena pada hakikatnya berhijab bertujuan untuk menghindarkan fitnah atau pandangan dari yang bukan mukhrim, jadi dikhawatirkan ketika kita mengenakan hijab yang terlalu mencolok akan menimbulkan fitnah dan bergeser dari tujuan awal dalam berhijab.

Imam Asy-Syahid Abdullah Azzam pada risalahnya mengatakan bahwa ‘Hijab adalah Ibadah, bukan adat’. Menurut beliau juga dijelaskan Syarat-syarat Hijab Syar’i ‘Sesungguhnya Hijab syar'i bagi wanita muslimah wajib tebal dan tidak nipis, tidak boleh hijab itu bercorak warna-warni yang mencolok mata. Hijab pula tidak boleh sempit (ketat). Tidak boleh pula berhijab disertai parfum dan menawan. Hijab Muslimah tidak boleh pula menyerupai pakaian lelaki. Diwajibkan pula hijab ini menutupi seluruh anggota badan. Di antara dalilnya ialah: “Hendaklah mereka (wanita) menghulurkan khimar (kain labuh) ke atas leher-leher mereka” (An-Nuur:31).

Saudariku.. sesungguhnya hijab syar’i itu mengangkat derajat kita, para wanita muslim. Dan agar dikenali sebagai muslimah, yang bertujuan untuk melindungi diri kita dari fitnah dan membantu menjaga pandangan dari laki-laki.

Perlu diingat kembali seorang muslimah hendaknya berhijab menjaga dirinya, karena keindahan kita tidak untuk dipertontonkan. Dan kecantikan kita terletak pada keimanan, ketakwaan, akhlak rasa malu yang terpancar dari bagaimana cara kita melindungi aurat kita. Dan pastinya berhijab untuk mencari ridha-Nya.

Nida Romadhona
Anggota Lembaga Dakwah Kampus
Ikatan Mahasiswa Masjid Nurul Ilmi UNSWAGATI

Sabtu, 19 April 2014

7 Hal tentang islam yang harus diketahui orang kristen

7 Hal tentang islam yang harus diketahui orang kristen

Islam adalah agama yang berkembang pesat , terutama di dunia Barat . Kristen semakin perlu menyadari Islam dan yang paling penting , bagaimana untuk melibatkan penganutnya dengan Injil Yesus Kristus . Berikut adalah 10 hal yang saya pelajari tentang Islam selama 20 tahun saya sebagai misionaris di negara mayoritas Muslim .1 . " Muslim " dan " Arab " tidak hal yang sama ." Muslim " adalah istilah agama . Seorang muslim adalah seseorang yang menganut agama Islam . " Arab , " sebaliknya , adalah istilah etno-linguistik . Arab adalah anggota dari kelompok orang-orang yang berbicara dalam bahasa Arab . Memang benar bahwa Islam berasal di antara orang-orang Arab , dan Al-Qur'an ditulis dalam bahasa Arab . Namun, beberapa orang Arab secara historis menjadi bagian dari gereja-gereja Kristen ortodoks kuno. Di sisi lain , Islam menyebar jauh melampaui dunia Arab , dan hari ini kebanyakan Muslim bukanlah orang Arab . Ini termasuk Turki , Kurdi , Iran , Pakistan , Muslim Asia Selatan lain, Malaysia dan Indonesia , hampir semuanya adalah Muslim tapi tak satu pun dari mereka adalah Arab .2 . Kata " Islam " berarti penyerahan .Seorang muslim adalah orang yang tunduk kepada Allah . Konsepsi Islam tentang siapa Allah itu , dan bagaimana ia harus disembah dan dilayani , didasarkan pada ajaran Muhammad . Dengan demikian keyakinan Islam adalah : "Tidak ada Tuhan selain Allah , dan Muhammad adalah nabi-Nya . "3 . Ada dua denominasi besar Muslim .Dua denominasi utama Muslim Sunni dan Syiah . Sunni adalah mayoritas , pada 85 persen dari seluruh umat Islam . Perpecahan terjadi pada generasi pertama setelah kematian Muhammad dan didasarkan pada perselisihan tentang siapa yang harus menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam .4 . Teologi Islam dapat diringkas sebagai Ketuhanan yang Maha Esa , para nabi-Nya , buku-bukunya , malaikat-Nya , ketetapan , dan penghakiman terakhir .Islam mengajarkan bahwa manusia lahir netral rohani , sangat mampu mematuhi persyaratan Allah sepenuhnya, dan bahwa mereka tetap seperti ini bahkan setelah mereka telah berdosa secara pribadi . Kebutuhan kemanusiaan , oleh karena itu, bukan keselamatan tetapi instruksi ; maka Islam memiliki nabi , tapi tidak ada penyelamat .5 . Islam mengajarkan bahwa Yesus (nabi Isa as) adalah seorang nabi besar .Islam menegaskan bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan , bahwa ia hidup tanpa dosa , bahwa ia melakukan mukjizat , dan bahwa ia akan datang lagi pada akhir sejarah . Bahkan menyebutnya sebuah kata dari Allah . Namun, secara eksplisit menyangkal keilahian Kristus dan mau mengakui gelar " Anak Allah " sebagai penghujatan . Hal ini juga (menurut pandangan mayoritas ) menyangkal dia mati di kayu salib , mengklaim bahwa wajah Yesus dikenakan pada orang lain , yang kemudian disalibkan , dan bahwa Yesus diangkat ke surga tanpa merasakan kematian . Islam secara tegas menolak kemungkinan penebusan dosa .6 . Praktik Islam dapat diringkas oleh Rukun Islam .Ini terdiri dari pengakuan iman ( "Tidak ada Tuhan selain Allah , dan Muhammad adalah nabi-Nya " ) , doa ( doa-doa ritual kata dalam bahasa Arab lima kali sehari sambil menghadap Mekah dan melakukan set ditentukan bowings , berlutut , dan sujud ) , sedekah ( diambil sebagai pajak di beberapa negara secara resmi Islam ) , puasa ( bulan lunar Ramadhan , di mana kaum Muslim berpuasa selama siang hari tapi bisa makan sementara itu gelap ) , dan haji ( haji , atau ziarah ke Mekkah , yang setiap orang percaya Muslim harus membuat sekali dalam seumur hidup nya ) .7 . Sebagian besar umat Islam bukan teroris .Bahkan , hukum agama Islam yang normal melarang pembunuhan disengaja non - kombatan dalam pertempuran . Hal ini juga melarang bunuh diri . Ini adalah pandangan minoritas kecil yang memungkinkan hal-hal ini , dan itu adalah minoritas kecil yang terlibat dalam kegiatan teroris .