Sabtu, 28 Desember 2013

Bahaya Dholim


Assalamualaikum sobat muslim

Kita panjatkan puja dan puji syukur karena pada kesempatan ini pembaca masih bisa membaca artikel di blog ini,

Perjalanan hidup setelah mati, jadi setelah mati kita hidup lagi, setelah kita dagikan kitab amal kita akan ada beberapa kejadian, saya akan membahas satu tersatu, yang pertama adalah khisos, khisos adalah pembalasan yang setimpal, kita harus meyakini bahwa allah swt mempunyai sifat maha adil, ketika Allah swt mempunyai sifat adil maka allah mengharamkan sifat dholm, siapa yang tidak boleh bersikap dholim ?, jawabannya adalah manusia, jin dan Allah SWT sendiri, walaupun mungkin pada saat kita ditimpa musibah mungkin imannya tidak kuat dan berkata bahwa Allah itu tidak adil, kita sangat dilarang berbuat dholim karena Allah sendiri juga mengharamkan atasNya sendiri perbuatan dholim, pada hari kiamat nanti kekayaan seorang hamba adalah amal sholeh dan tu adalah modal yang paling berharga dan untuk mengarungi hari kiamat, bagaimana kalau modal itu hliang ?, bagaimana bisa hilang ?. karena dulunya saat masih didunia kita suka berbuat dholim, apa contohnya perbuatan dholim ?, contohnya kita adalah guru dan mempunyai murid yang nakal, karena nakal maka kita memukulnya, itu termasuk perbuatan dholim, jadi kita harus mengukur apakah itu pantas atau tidak untuk dilakukan, contoh perbuatan dholim lainnya adalah fitnah atau menuduh orang tanpa adanya bukti


Nah di akhirat nanti jika kita berbuat dholim pada satu manusia maka amalan yang kita kerjakan selama di dunia akan juga dbagkan pada orang yang kita dholimi tersebut, bagaimana kalau kta mendholimi 1000 orang ?, maka amalan kta juga akan dagikan pada 1000 orang terseuat sesuai dengan kadar dholim yang kita lakukan dulu (bisa-bisa amalan kita bisa habis, hehehe), jadii berhati-hatilah pada perbuatan dholim tersebut, jika tidak mempunyai amal apa-apa maka bagaimana ?, jawaanya adalah pelimpahan dosa, seperti halnya korupsi, orang yang di dholimi itu mungkin menjapai jutaan orang, apa mugnkin menanggung dosa orang sebanyak itu ?, tidak mungkin, jadi kita harus minta maaf pada orang yang kita dholimi, apakah Cuma ma’af ?, contohya jika kita mencuri uang seratus ribu apakah hanya minta maaf saja ?, tentu saja kita harus mengembalikan uang tersebut dan itu seperhi halnya hutang

Sekian pembahasan dari saya kurang lebihnya saya minta maaf, Assalamualaikum 

0 komentar:

Posting Komentar